Minggu, Agustus 24, 2008

Selamat Datang Istri Impian

SELAMAT DATANG ISTRI IMPIAN

Pengarang : Isham Muhammad Syarif
Penerbit : Mirqat
Penerjemah : Muhtadi Kadi




S
ekilas isi buku:

Manusia adalah makhluk pemimpi. Terutama jika mimpi itu berkaitan dengan pasangan atau pendamping hidupnya.

Anda tentu tidak perlu malu-malu untuk mengakuinya. Bukankah memang sebagian waktu Anda dihabiskan dalam khayalan dan angan-angan tentang pasangan impian Anda? Seperti apakah wanita yang didamba banyak kaum pria? Cukupkah dengan kecantikan fisik?

Nah, buku ini memang pada mulanya ditujukan untuk kaum pria. Tapi sebenarnya, pada saat yang sama, kaum wanita (baca: muslimah) juga sangat berkepentingan dengan buku ini. Bukankah Anda -para muslimah- juga ingin mendengarkan sang suami mengatakan pada Anda: ""Selamat datang, istri impian...""? Jika demikian, Anda juga wajib baca buku ini.

Sumber:
http://www.maktab.co.id/display.php?buku=50

Populer Tapi Keliru!

POPULER TAPI KELIRU!

Pengarang : Adil Fathi Abdullah
Penerbit : Mirqat Publishing
Tahun : 2007
Hlm : 145
Penerjemah : Nur Alamsyah




Sekilas isi buku:

Buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ini termasuk bagus isinya. Meliputi banyak hal mulai dari kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak kita sadari seperti ketika mengeraskan bacaan tasbih sebelum waktu subuh tiba, tidak meratakan air pada anggota badan saat wudhu, tergesa-gesa pergi ke masjid, bergerak bersamaan dengan imam, berbohong ketika puasa, bahkan hingga adu mulut saat haji. Kualitas terjemahan pun termasuk bagus dan mudah dipahami.

Sayang, karena mungkin penulisnya bukan orang Indonesia, buku ini tidak mencakup banyak pertanyaan yang lazim ditemui di negeri kita seperti: ziarah makam sebelum Ramadhan dan setelah Idul Fitri, pengajian malam nispu, tarawih di rumah orang yang meninggal dunia, dll. Tapi diluar itu, buku ini sudah sangat memadai.

Sumber:
http://cakrawala-senja.blogspot.com/2008/07/populer-tapi-keliru.html

Melamar Bidadari Dengan Shalat Malam

MELAMAR BIDADARI DENGAN SHALAT MALAM

Pengarang : Amru Khalid
Penerbit : Mirqat
Penerjemah: Muhtadi Kadi



Sekilas isi buku:


NIKMAT shalat malam sungguh tiada tara. Bila malam semakin malam, segala makhluk beranjak ke pembaringan, sebagian yang lain larut dalam gelapnya dunia malam yang hingar...di saat itulah, para hamba yang shalih berjingkat dalam diam, membasahi tubuh dengan wudhu, lalu tumpas dalam penghambaan yang sungguh dalam. Nikmatnya sungguh dalam. ANDA sudah membayangkan kenikmatannya? Bersabarlah. Itu adalah puncak yang tinggi. Ada anak-anak tangga yang harus kita lewati. Dan mungkin buku ini adalah satu di antara anak tangga itu.

Penulis buku ini, Amru Khalid, seorang da'i yang sedang naik daun di Mesir saat ini- menyajikan pesan-pesan ruhani yang ringan namun indah agar kita sampai ke puncak kenikmatan NAH, agar shalat malam Anda dapat tetap sejalan dengan al-Sunnah, kami memberikan bonus buku panduan buat Anda yang memiliki buku ini. Bonus itu berjudul: Risalah Panduan Shalat Malam, karya seorang ulama muda Saudi yang brilian, Syekh Suleiman bin Nashir al-'Ulwan. Sampai bertemu di "puncak".

Sumber:
http://www.maktab.co.id/display.php?buku=164

Rabu, Agustus 20, 2008

Selamat Datang Suami Impian

Selamat Datang Suami Impian

Penulis : Isham Muhammad Syarif

Judul Asli : Hadza Huwa Zauji
Penerbit : Gen Mirqat
Penerjemah: Muhtadi Kadi




Sekilas isi buku:
Manusia adalah makhluk pemimpi. Terutama jika mimpi itu berkaitan dengan pasangan atau pendamping hidupnya. Anda tentu tidak perlu malu-malu untuk mengakuinya. Bukankah memang sebagian waktu Anda dihabiskan dalam khayalan dan angan-angan tentang pasangan impian Anda? Seperti apakah pria yang didamba banyak kaum wanita? Cukupkah fisik dan harta sebagai ukurannya? Nah, buku ini memang pada mulanya ditujukan untuk kaum wanita. Tapi sebenarnya, pada saat yang sama, kaum pria juga sangat berkepentingan dengan buku ini. Bukankah Anda-para pria-juga ingin mendengarkan sang istri mengatakan pada Anda: ''Selamat datang, suami impian'' Jika demikian, Anda juga wajib baca buku ini!.

Kupas Tuntas A-Z Masalah Kehamilan


Saat Ibu Mengandung
Kupas Tuntas A-Z Masalah Kehamilan

Penulis: DR. Adil Bin Yusuf Al-Azzazi
Penerbit: Ziyad Book

Penerjemah: Sugeng Haryadi, Lc


Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” (Ar-Ra’d : ??)

Bisa dipastikan seorang ibu selalu membelai-belai si jabang bayi yang dikandungnya. Bahagia bercampur was-was dan juga penuh harapan pada calon jabang bayi yang akan hadir ke dunia. Namun, semua keputusan tetap di tangan Allah, Dzat Yang Maha Mengatur segala sesuatu.


Alam rahim adalah alam yang penuh misteri dan keajaiban. Hanya Allah saja yang mengetahui apa yang ada di dalamnya. Manusia tidak mampu campur tangan atas apa yang telah ditakdirkan oleh Allah pada si janin. Laki-laki atau perempuan. Sempurna atau kurang sempurna manurut manusia. Bahagia atau sengsara di kemudian hari. Semua menjadi rahasia Allah SWT. Maha Suci Allah Dzat Yang Maha Sempurna.


Hanya ada satu tersisa di tangan manusia untuk calon bayi, usaha dan doa. Buku ini menyajikan menu special buat Anda, calon ibu. Di dalamnya Anda akan mendapatkan pandangan-pandangan ilmiah tentang keajaiban alam rahim. Juga, akan Anda dapatkan kiat-kiat praktis yang berkaitan dengan perawatan sang jabang bayi.

Dengan begitulah…BUKU INI akan membawakan ketenangan pada setiap ibu saat mengandung, mencerahkan ilmu pengetahuan tentang alam rahim, dan membangun harapan bagi masa depan anak yang akan lahir.

Sumber: http://solobook.wordpress.com

Kunci-kunci Pembuka Pintu Rezeki

Syaikh Majdi Muhammad asy-Syahawiy
Judul Asli : Mafatih ar-Rizq
Penerbit : ZIYAD BOOK
Berat: 0,4 kg
Penerjemah : Mustofa Sukawi, Lc




Sekilas isi buku:


Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya. Dia memberi rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Mahakuat lagi Mahaperkasa. (asy-Syura: 19) Setiap manusia berharap agar curahan rezeki terus mengalirsepanjang hidupnya.Namun, barangkali tidak semua harapannya bisa tercapai. Kadang harapan itu kandas di tengah jalan, tanpa kita ketahui penyebabnya. Padahal kita telah bekerja dan berusaha dengan sepenuh jiwa dan upaya. Disinilah letak rahasianya, bahwa rezeki ternyata mempunyai pintu yang harus dibuka. Menjadi mustahil jika seseorang mengharap banyak rezeki, namun ia tidak mengetahui kunci-kuncinya. Dengan buku ini kita akan dapat menghiasi hidup dengan Kunci-kunci Pembuka Pintu Rezeki. Dengan kunci-kunci itu pula seorang mukmin akan mendapat kelapangan rezeki dari Allah dan kemudahan dalam kehidupan. Dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (an-Nur: 38)


Pesona Kasih Ilahi

Dr. Saifullah Abdush Shamad, MA
Judul Asli : Ath Tharabuth baina al-Fuqara wa al Aghniya fi Dhanu’i al-Kitab wa as-Sunnah
Penerbit : Penerbit Mega Press
Cet : Pertama, 2008
Hlm : 482
Penerjemah : Kusrin Karyadi, Lc

Anak Gambut
Jumat, 30-05-2008 | 01:30:44

KH Husin Naparin Lc MA
Menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), masyarakat dihantui kegalauan. Sejumlah orang memutar otak mengambil kesempatan menumpuk BBM sehingga bisa dijual bila harga BBM naik. Akhirnya harga BBM memang naik.

Saifullah Abdush Shamad mengatakan Islam mengharamkan penimbunan barang kebutuhan pokok untuk mengendalikan harga. Usaha menaikkan nilai ini juga ilegal. Selain itu, tindakan ini merugikan orang lain. Oleh karena itu, Islam melarang keras monopoli dan menganggap pelakunya sebagai penjahat yang patut mendapat hukuman.

Dalil keharamannya ada dalam beberapa sabda Rasulullah SAW.

"Hanya orang yang keliru yang menimbun barang." (H.R.Muslim).

"Orang yang mendatangkan barang dari luar (importir) akan dikarunia rezeki, sedangkan orang yang menimbun barang akan dilaknati." (H.R.Majah dan Hakim).

"Barang siapa yang menimbun bahan makanan kaum muslimin maka Allah akan menghukumnya dengan lepra atau bangkrut." (H.R.Ibnu Majah).

"Barang siapa yang menimbun makanan selama 40 hari maka dia telah terlepas dari Allah dan Allah akan melepaskannya. Jika ada sebuah keluarga yang karena tindakannya tersebut salah seorang anggotanya kelaparan maka Allah tidak lagi bertanggung jawab atas mereka." (HR.Ahmad,Abu Ya’la,al Bazzar,dan Hakim).

Inilah cuplikan kata-kata Saifullah dalam tesisnya untuk mencapai gelar MA Jurusan Studi Islam di Universitas al-Neelain, Sudan, pada 2005.

Tesisnya berjudul "Ath Tharabuth baina al-Fuqara wa al Aghniya fi Dhanu’i al-Kitab wa as-Sunnah". Artinya, "Hubungan antara Kaum Fakir Miskin dengan orang-orang Kaya dalam Al Kitab dan As Sunnah". Ini dibukukan dalam bahasa Indonesia dengan judul "Pesona Kasih Ilahi solusi Islam Mengentaskan Kemiskinan". Buku 482 halaman ini dicetak Penerbit Mega Press, Bumi Ayu Nomor 57 Kelurahan Pemurus Baru, Banjarmasin.

Pada 31 Desember 2007, Saifullah berhasil meraih gelar Doktor di universitas yang sama dengan tesis berjudul "Jaraim al-I’tida ala an Nafsi wa al Mali fi Dhau’i al-Kitab wa as-Sunnah (dirasah fiqhiyyah muqaranah) mencapai 600 halaman.

Siapakah Saifullah? Dia dilahirkan pada 1962 di Kampung Tatah Gumpung Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, Kalsel. Bapaknya Abdush Shamad bin Syamsuddin dan ibunya Hj Siti Abidah binti Sahari. Keduanya sudah meninggal.

Sekolah dasar dan menengahnya dikecap Saifullah di Pondok Pesantren Darussalam Martapura hingga 1979. Sarjana Muda diraihnya pada 1983 di Fakultas Syariah IAIN Antasari pada 1991.

Dia menyelesaikan sarjananya di Fakultas Syariah wa al Qanun Universitas Al Azhar Mesir. Gelar diploma juga dia raih pada 1990 di Institut Studi Islam, Kairo, Mesir. Dia juga mendapatkan gelar MA di Wifaqul Madaris As-Salafi, Pakistan, pada 1996. Ujian persamaan Program S2 di American University Kairo diraihnya pada 2001-2003.

Saifullah tercatat sebagai lokal Staf KBRI Kairo, Mesir, sejak 1 November 1991. Dia menikah pada 6 Juni 1986 dengan Rosmegawati, dan sudah dikaruniai enam anak. Ada yang sudah kuliah di UIN Jakarta dan di Universitas Kairo.

Gambut ternyata tidak hanya menyuguhkan nasi itik dan sate, tetapi juga mempersembahkan ulama yang penulis dan dai. Umat menanti anda. *
Lihat Komentar (0)

sumber:http://www.banjarmasinpost.co.id/content/view/33846/321/

Kubisikkan Pesan Cinta Untukmu

DR. Hasan Syamsi Basya
Penerbit : Mirqat Publisher

Ukuran : 14 x 20.5 cm
Tebal : 378 xxxvi halaman
Cet : Ke-2 2006

Penerjemah : Nur Alamsyah, Lc




Sekilas isi buku:

Ratusan, ribuan bahkan jutaan anak-anak muda kita “tergeletak” di jalan. Jiwa mereka tergeletak di sana tanpa pernah tahu ke mana kehidupan ini seharusnya mengalir. Mata hati mereka kabur tak mengenal cahaya. Mereka meraba-raba. Meski wajah mereka penuh canda, tapi hati mereka menangis.
Cukupkah segala fasilitas kebendaan untuk menepis kegamangan mereka? Cukupkah segala kemodernan yang berlimpah itu sebagai penuntun mereka menemukan arti hidup yang sesungguhnya?
Buku ini mencoba memberikan jawabnya dengan penuh cinta. Buku ini adalah panduan untuk “sang musafir” bernama pemuda dan pemudi itu, agar masa-masa kritis penuh gejolak mereka dapat terlewatkan dengan akhir bahagia.

sumber:
http://www.setiakawanbook.com/main/katalog/index.php?katalog=1&detail=20080515215750#

Sabtu, Juni 21, 2008

Karakter Muslim Sejati

OLeh : Muhtadi Kadi

Di saat mentari pagi menampakkan senyumnya di ujung timur, Umar bin Khathab masuk ke masjid. Dilihatnya ada seseorang sedang khusuk berdoa, menengadahkan kedua tangannya ke langit dengan suara agak keras dan diulang-ulang, ''Ya Allah, berilah hambamu ini rezeki yang melimpah.''

Umar mendekatinya seraya berkata dengan nada yang memendam kemarahan, ''Sungguh, engkau tahu bahwa langit tidak akan pernah menurunkan hujan emas ataupun perak!'' Kemudian, Umar menyuruh orang ini keluar dari masjid untuk bekerja di ladang atau di pasar.

Indah nian kisah di atas. Sesungguhnya, Umar tidak melarang orang tersebut untuk berdoa kepada Allah. Umar tahu bahwa wajib hukumnya bagi setiap Muslim untuk berdoa kepada Allah. Doa adalah ''senjata orang mukmin''. Dan, dalam sebuah hadis shahih disebutkan bahwa Allah SWT akan murka kepada orang Muslim jika mereka enggan untuk meminta kepada-Nya. Lantas, mengapa Umar marah kepada orang yang berdoa kepada Allah dan menyuruhnya keluar dari masjid?

Pertama, Umar ingin menunjukkan bahwa rezeki dari Allah harus dicari dengan baik. Ia akan datang bersamaan dengan cucuran keringat dan kesungguhan. Dan, banyak sedikitnya rezeki yang didapatkan sesuai dengan usaha yang dilakukan. Kedua, Allah menciptakan waktu siang agar manusia mencari sebanyak-banyaknya karunia-Nya di bumi ini. Bukan untuk bermalas-malasan dengan dibungkus baju ketakwaan.

Ketiga, Umar ingin mengaplikasikan makna yang terkandung dalam firman Allah SWT yang berbunyi, ''Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.'' (QS Alfatihah [1]: 5). Kewajiban harus didahulukan daripada hak. Kita harus terlebih dahulu melakukan kewajiban kita kepada Allah, yaitu beribadah hanya kepada-Nya. Baru kemudian meminta hak kita, yaitu mendapatkan pertolongan-Nya. Kita harus berusaha semaksimal mungkin dalam mengais rezeki, baru kemudian meminta kepada Allah agar dimudahkan rezeki kita.

Sejatinya, Umar ingin menuntun kita semua untuk menjadi Muslim sejati. Yang berkepribadian pantang menyerah, suka bekerja keras, malu untuk meminta-minta, dan lebih suka untuk memberi. Bukankah tangan di atas lebih mulia daripada di bawah.


Tulisan ini pernah dimuat di koran Republika 20 Juni 2008

http://republika.co.id/kolom_detail.asp?id=338263&kat_id=14

Selasa, April 15, 2008

Pusara Tanpa Nama


Oleh; Musthofa Sukawi

Di suatu siang yang terik, aku bermaksud berziarah ke makam seorang ulama besar yang sangat digandurungi masyarakat Indonesia, Imam Syafi'i. Ini adalah ziarah pertamaku di makam sang imam, setelah beberapa bulan kemarin aku tiba di negeri seribu pusara. Dari halte bus, aku melangkahkan kaki menelusuri lorong kecil yang diapit bangunan-bangunan kumuh. Aku melangkah sendirian tanpa seroang teman.

Tapi sayang, setelah jauh aku berjalan, aku menemui jalan buntu. Seketika aku sadar bahwa aku telah tersesat jalan. Karena menurut informasi teman-temanku yang sudah pernah berziarah, makam Imam Syafi'i hampir selalu dipadati peziarah dan berada di komplek sebuah masjid. Sementara sekarang aku berada di area pemakaman yang sangat kotor. Aku berada di tengah pusara-pusara tua yang tampak kusam karena sudah lama tidak terawat.

Aku merasa kecapekan setelah berjalan jauh. Sesaat aku duduk beristirahat di samping sebuah pusara tua. Aku pandangi pusara yang kusam itu. Tak ada nama yang tertoreh pada batu nisannya. Mataku masih memandanginya seolah ingin menembus dinding tebal yang menghalangi pandanganku. Ingin sekali aku mengetahui keadaan dalam liang kubur nan jauh di sana.

Bagaimana kondisi sang penghuni kuburan ini? Apakah dia berada dalam gelimang rahmat, atau siksaan yang malah dia dapat? Sejenak terlintas di benakku sebuah kisah Rasulullah yang melintasi suatu pekuburan. Rasul mendengar suara jeritan penghuni kubur karena mendapat siksaan. Lalu Rasul bersabda, "Dua orang itu disiksa bukan karena dosa besar.

Salah seorang disiksa karena permasalahan buang air kecil, dan seorang lagi disiksa karena senang menggunjing." Segera Rasul mengambil sebatang dahan basah dan membelahnya menjadi dua. Rasul meletakkan belahan dahan itu pada dua pusara di hadapannya. "Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini?" tanya seorang sahabat Nabi. Rasul menjawab, "Semoga ini bisa meringankan siksanya, hingga dahan basah ini menjadi kering."

Aku masih membayangkan kondisi penghuni kuburan itu. Namun, tiba-tiba hatiku terasa bergetar saat lamunanku menyapa diriku sendiri. Bagaimana aku nanti saat berada di alam kubur? Kembali aku teringat pada sabda Nabi. Dua orang disiksa dalam kubur hanya karena persoalan kencing dan gunjingan; dua hal yang dianggap persoalan biasa di kalangan masyarakat pada zaman sekarang. "Astaghfirullah!" gumamku spontan.

Bagaimana dengan dosa yang lebih besar dari itu? Bagai air bah yang datang dari tempat yang tinggi, lamunanku menerjang jauh ke masa-masa silam yang pernah aku lalui. Tubuhku turut bergetar seolah tak kuat menahan getaran dalam hatiku. "Astaghfirullah!" kembali bibirku tak kuasa membendung ucapan itu. Aku mematung, diam membisu sambil menundukkan wajahku dalam-dalam. Tak terasa butir-butir air mata netetes di atas pasir. "Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosaku. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan siksa neraka."

Setengah jam lebih aku merundukkan wajah dengan sesekali air mata yang tak tertahan. Setiap kali aku mengingat dosa-dosa di masa silam, terbayang pula siksaan yang nantinya sebagai balasan. Di saat itulah, air mataku mengalir deras meski tanpa suara isakan. Aku masih terhanyut dalam perasaan hatiku. Hingga suara adzan Ashar terdengar berkumandang menyadarkan lamunanku.

Aku usap air mataku dengan selembar tisu. Sebelum beranjak, aku menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu. Tepat ke arah sebuah pohon yang rindang itu aku melangkah. Seolah ingin mengikuti jejak Nabi, aku mengambil dahan basah kemudian menaruhnya di atas pusara seraya menghadiahkan bacaan surat al-Fatihah. Aku tidak tahu, apakah penghuni kubur itu mendapat siksaan atau tidak. Tapi aku berharap, semoga seutas dahan basah itu bisa memberi manfaat kepadanya.

Usai itu, aku bermaksud berjalan dengan maksud mencari sumber suara adzan yang masih berkumandang. Aku telusuri jalan setapak di sela bangunan perumahan penduduk. Dan akhirnya, aku menemukan masjid tempat adzan itu dikumandangkan. Subhanallah, ternyata masjid Imam Syafi'i! Dengan wajah berseri, aku melangkah memasuki masjid. Aku tidak langsung menuju ke ruangan tempat sang imam disemayamkan. Setelah aku menunaikan shalat Ashar berjamaah, baru aku beranjak menuju pusara Imam Syafi'i.

Di depan pintu masuk, aku ucapkan salam kepada sang imam. Aku berusaha mendekat ke arah pusara yang berterali itu. Tapi kerumunan penziarah terlalu padat sehingga aku tidak bisa mendekat. Bahkan aku terseret arus hingga terpojok di sudut ruangan. Aku hadiahkan lantunan ayat-ayat Fatihah kepada sang imam yang selama ini menjadi madzhabku.

Namun, betapa aku terperanjat dan termangu ketika melihat pemandangan di hadapanku. Apa yang sedang mereka lakukan itu? Aku merasa aneh melihat prilaku mereka. Di antara penziarah itu ada yang menciumi terali pusara, ada yang bergelayutan ingin menyentuh pagar pusara, dan ada juga yang berdoa khusyuk hingga menangis di tepi pusara. Yang menambah perasaan heranku lagi, ada juga penziarah yang berfoto-foto di samping makam sang imam! Tiba-tiba perasaan di hatiku menjadi tidak menentu. Aku tidak mengerti, dan aku tidak paham akan pemandangan di hadapanku ini. Bahkan, sebuah keingintahuan yang tiba-tiba muncul dalam hatiku, "Bagaimana sikap Imam Syafi'i ketika melihat semua ini?"

Dengan perasaan hampar aku menerobos keluar ruangan. Aku akui, kesan ziarah pertamaku ke makam Imam Syafi'i terasa kurang menyentuh. Aku lebih merasa berkesan saat berada di pusara tanpa nama itu. Sungguh aku merasa ngeri melihat pemandangan yang baru saja aku lihat. Bagaimana mereka menafsiri sabda Rasul yang dulu pernah melarang berziarah kubur? "Dulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur. Tapi sekarang, berziarahlah!" Selama dalam pejalanan pulang, aku masih bertanya-tanya dalam hati, adakah faedah lain dari ziarah kubur selain mengingat pada kematian dan mendoakan si mayit? [M]


Senin, Maret 24, 2008

La Tahzan For Love!



Judul : La Tahzan For Love
Penulis: Najla Mahfuzh
Penerbit: Daral-Mishriyah al-Lubnaniyah, Kairo
Penerjemah: Kusrin Karyadi, Lc (Tanwir)
Penerbit Indonesia: Akar Media
Editor: MIRQAT Words cente

Seorang cewek sering kebingungan ketika dengan akal dan hatinya—dia berusaha mencari jalan yang mampu mengantarkannya pada pernikahan yang bahagia yang dilandasi cinta. Bahkan dia terkadang terjebak dalam petualangan cinta demi mewujudkan mimpi yang amat berharga ini. Kemudian, setelah semuanya terlambat, dia baru sadar bahwa selama ini dia hanya mengejar fatamorgana. Dia juga hanya mendapatkan rasa sakit dan penderiaan, bukan kebahagiaan dan indahnya pernikahaan.

Buku ini mempersembahkan kepada para cewek, apa yg mereka cari-cari selama ini. Hal itu akan mereka dapatkan dari pengalaman-pengalaman dan problematika yang dialami para cewek yang disampaikan kepada sang penulis, serta solusi yang praktis dan realistis untuk menghadapinya. Yang akan melindungi para cewek dari penipuan atas namacinta, serta menyia-yiakan perasaan dengan orang yang tidak berhak mendapatkannya.
Buku ini layak kok buat kita baca, bisa dijadiin sebagai inspirasi. Salah satu bagian yang aku suka yaitu pada bab yg judulnya “Aku tidak bisa mengerti kaum lelaki” pada halaman 222. Baca jug ayah…!

Sumber: www.greenmonk.wordpress.com

La Tahzan For Girl


Judul : La Tahzan For Girls

(Agar kamu para cewek tidak takut hadapi masa depan)

Penulis : Najla Mahfush

Penerbit : ad-Daral-mishriyah al-lubnaniyah,cairo

Penerjemah : Musthofa Sukawi, Lc.

Editor : MIRQAT Words center

Hmm, coba sebutkan apa sih yang paling ditakuti para cewek? MASA DEPAN.sudah pasti itu jawabannya! Meskipun kamu menjalani hidup ini dengan berusaha tetap ceria,menikmati canda ria dengan sohib-sohibmu, tapi harus kamu akui kalo ada kegelisahan yang menggelayut dibalik semua keceriaan itu.Dan sederetan pertanyaan semacamnya,bukankah sering terlintas dalam pikiranmu?ato km tulis di buku diarymu,iya khan?ngaku aja…coz aku juga gituh kok..hehe

By the way,melalui buku ini Najla Mahfuzh kembali hadir menguntai berbagai kisah penuh inspirasi buat kamu para cewek. Kisah-kisah itu dihadirkan supaya kamu dapat bercermin,bahwa masa depan memang perlu km pikir secara serius, tapi jangan sampe bikin kamu tertekan. Selama kamu berpegang pada Allah, masa depanmu insyaAllah cerah. Amin. Aku udah baca kok..dan isinya lumayanlah bikin adem…..coba aja deh…!

Sumber: www.greenmonk.wordpress.com